Senin, 06 April 2020

SAJAK PENCARIAN

-SAJAK PENCARIAN-

Purnama itu aku hendak pergi untuk menemukan air suci. Selama perjalanan, angin menerpaku sembari melemparkan kelancungan semesta yang memuntahkan tanya. Kini aku penuh dengan sumpah serapah sebab nista dalam nalar mereka. 
Oh, adakah dari kalian akan memberi iba?
Tersesat, ya. Pada paruh jalan justru kutemui para babi laknat yang menerkam, memperkosa. Mengkoyak-koyak raga. Bukan inginku jua melepas busana. 
Aku tak berdaya.
Sial! Aku lupa bahwa dunia tak hanya memiliki satu rupa.
Kini aku merintih, tangisku semakin menjadi ketika meratapi jasadku yang semakin hilang keruan. 
Lewat di depanku seorang pemuka agama penuh dengan sorban. Dengan bengis ia menatapku sinis dan menyembunyikan uluran tangan. Darinya kutemukan bahwa sorban bukan jaminan dekat dengan Tuhan.
Tuhan... Oh, Tuhan...
Tak lama datang seorang pengemis menghampiriku. Pakaian kumuh alakadarnya serta celana robek ia kenakan. Kemudian merogoh isi tasnya lalu memberiku makanan. Jemarinya kasar sisa kerja keras seharian, tapi ruhnya membelai penuh kelembutan. Menarikku untuk berdiri tegak dan mengajarkan kehidupan. Akhirnya kutemukan. Tuhan bersama orang-orang yang kemiskinan

- Nicky Livya S
Bandung, 03-02-2020. 
01:23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Siapakah "Kau" dalam setiap sajakmu?

Kala malam bergeming Tersisakan hening Suara jangkrik menyambut Dataran telah diselimuti kabut  Aku dibalut kelut Menggerutu tan...