Senin, 06 April 2020

DI BAWAH LAMPU JALANAN


Sudah lama kita tidak bersua.
Sudah lupa pula aku perihal rasa.
"Kita berbeda kasta" katamu.
"Itu tak jadi soal" kataku.
–Aku bukan orang berbudi, masihkah kau sudi?–
Di persimpangan jalan pada malam itu
Kau menatapku dalam dan aku mengeratkan genggam
Seakan menunggu kematian, perpisahan memang tak pernah menyenangkan.
Mari sejenak menghela nafas panjang, air mata telah menggelinjang.
Mulai detik ini, biarkan semesta merenggut ruang.
Untuk kita yang tak lagi terang.
Tetaplah hidup meski perlahan redup.

-nickylivya
Bandung, 10 Oktober 2019.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Siapakah "Kau" dalam setiap sajakmu?

Kala malam bergeming Tersisakan hening Suara jangkrik menyambut Dataran telah diselimuti kabut  Aku dibalut kelut Menggerutu tan...