Serupa langit, kasih.
Begitulah suasana hati dan pikiranku.
Tak selamanya kemarau,
Tak selamanya pula hujan kacau.
Akan selalu ada pelangi di sisa-sisa rintik,
Akan selalu ada teduh di sela-sela terik.
Serupa beringin di tengah kota, kasih.
Terkadang merasa sepi,
Terkadang ditemani para penikmat kopi.
Sebanyak apapun gedung megah,
Satu pun, tak dapat menghilangkan resah.
Selayaknya engkau, aku pun hanya seorang makhluk.
Tak lebih dari seonggok daging yang diberi nyawa dan terkutuk.
Tak lepas dari norma masyarakat yang melekat.
Juga mampu merasa penat.
-Nicky Livya
Bandung, 29 Juli 2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar