Biar aku yang menuntunmu dalam gelap dan sesat ini hingga kau temukan cahaya untuk menarikmu menuju arah pulang menemui mentari-mu.
Meski hanya sepi dan ngeri yang ada disini,setidaknya aku pernah tidak meninggalkanmu sendiri dan sempat menemani sebelum kau benar-benar pergi.
Apa yang bisa ku lakukan selain ikut tersenyum saat kau temui bunga yang setiap hari kau sirami itu bersemi.
Pun,kala kau bermain dengan rintik hujan sambil melompat kecil diatas genangan yang kujadikan sebagai sebuah kenangan.
Teruslah ukir lekukan manis di wajahmu itu, aku akan terus disini sembari menikmatinya,sekalipun bukan aku yang menjadi sebabnya.
Ku ikhlaskan engkau bersama segala hal yang mampu membuatmu tertawa, termasuk wanita yang kau Cinta.
Bandung,Desember 2018.